Powered by Blogger.
RSS

Visited to Penanggungan Mountain August 2014

Woh akhirnya datang juga dimana para pecinta mbolang berkumpul kembali. Tapi sayang, personilnya cuma 3, tambah 1 anggota baru. Semoga dia tidak menyesal untuk ikutan mbolang, haha.. Para anggota Poltracom (di postingan gue sebelumnya sudah ada arti poltracom, tapi Gue lupa bab mana :p) hanya 3 orang, Ucil, Muklis, dan Gue. Sedangkan satu lagi ini sebenarnya udah lama juga masuk Poltracom tapi anggota bayangan, namanya Bang Pon, sebut saja Pon.

Fix, kita mendaki Gunung Penanggungan, di daerah Kabupaten Pasuruan, bisa juga ikut Kabupaten Mojokerto tergantung kita mau berangkat lewat daerah mana. Kemaren kita pingin lewat jalur Jolotundo karena disitu kita bisa lihat peninggalan jaman purbakala, seperti candi, tempat persembayang hindu-budha. Tapi kata Ibunya Muklis, jalannya terlalu tinggi, bahaya, jangan deh. Namanya juga kita anak santren jadi harus nurut sama orang tua.

Alhasil kita lewat jalur mau ke Trawas, ada Ubaya 3 (Univ. Surabaya cabang Pandaan :) ). Tingginya sekitar 1.600mdpl, lumayan rendah juga itu. Tapi gaes, jangan percaya sama angka togel kayak begituan, Gue rasa itu Gunung Penanggungan udah lebih dari 2.500mdpl -____-
Dari penitipan sepeda motor, ke kaki gunungnya aja kita udah istirahat 8x. Kaki gunungnya aja kira-kira 1km. Kita berangkat dihitung dari penitipan motor itu pukul 11.oo WIB. Kemudian gara-gara Ucil dan Muklis duo sedeng ini bikin ulah, belum bawa tabung gas, jadi Gue dan Pon nunggu di pos, mereka berdua ke indoapril beli tabung gas. #payah. Lanjut kita jalan pukul 11.30 WIB, dan kebayang gak kita sampai di puncak dan pasang tenda itu jam 17.00 WIB. -____-"

Gak salah kalau Gunung Penanggungan ini disebut dengan Miniatur Gunung Semeru. Karena waktu kita ke puncaknya Penangungan itu terjal banget penuh batu-batu gedhe, bedanya kalau di Semeru itu kepuncaknya berpasir, itu lebih susah lagi gaes #padahalBelumPernahSampeMuncak.

Kita juga nggak hanya ketemu sama pendaki yang lain, tapi kita juga bertemu sama Limbad dari Mojokerto. Dia mendaki dalam sebulan itu sekali, kerjaannya Limbad ini seorang pegawai kantoran yang ada 3shift jaga, kalau billingnya ndak keluar berarti harus direstart ulang komputernya. Nah, si Limbad ini mendaki dengan telanjang dada dan yang bikin Gue kentut, si Limbad ini juga ngerokok tanpa ada habisnya. Mungkin didalam tasnya hanya ada 5 Dos Rokok dengan 1 Dos terdapat 10 Pacs Rokok, didalam 1 Pacs ini terdapat 10batang Rokok. OMG gue mumet.

Dalam perjalanannya si Limbad sempat bertegur sapa dengan rombongan kami. "Tak enteni ndek ndukur yo mas, kurang titik kok iki", sambil menghisap rokok dan telanjang dada si Limbad bergegas meninggalkan kita. Mungkin si Limbad berpikir kalau ikut rombongan Poltracom bakal habis duluan 5 DOS rokoknya sebelum ke puncak. Hah..

Disamping kita beristirahat, kita juga ingin memuaskan batin dengan cara foto-foto gembira. haha, ini ni penampakan kite.

ini fotonya pakai GANGSIS (Gagang Narsis #uwit cilik)
pemandangan di lereng gunung penanggungan

3 Jam kemudian kita sampai dicamp mas Limbad. Spontan Limbad ngomong "kok suwe eram, aku wes sampe entek rong bungkus mie iki". Botakmu kuwi suwe!! batin gue berkecamuk. Limbad menyarankan kita pasang tenda dekat dengan tendanya, ih Gue sih ogah tapi kayaknya Pon tertarik tuh sama mas Limbad. Akhirnya kita pasang tenda didekat jalan untuk naik ke puncak utama, Jadi kita pasang tenda ini masih dibawah puncaknya, tapi gak jauh banget #sebenarnya.

Gimana mau kurus, kalau mendaki aja bekalnya kayak beginian -->> thanks to Ibunya Muklis yang udah bawain bekal buat kunyuk2 ini.. :)
Ayam Goreng, Srondeng, Nasi Putih dibungkus daun pisang :p
 
pas kebangun jam 23.30 wib, terus poto2an deh (1)

ini pas senja, cowok2 pada bikin tenda, Gue motret langit

pas kebangun jam 23.30 wib, terus poto2an deh (2)
Disini Gue emang cewek sendiri, tapi mungkin gue ngak dianggep cewek sama mereka, hoh.. Gue juga tidurnya dibawah kaki para cowok, ya nggak dibawah juga sih, tapi yang jelas, badan Gue pas banget diantara tengah-tengahnya bebatuan yang lobang. Jadi badan belakang Gue ini rasanya kayak tidur nggak ada alasnya. Setelah poto-poto dan makan mie rebus panas, kita semua balik tidur. Bangun-bangun pukul 02.30 WIB, gue bangun duluan, dibarengi dengan aroma kentut yang bikin kalian gak akan bisa muntah, uweeekk... Kagak tau tu kentut siapa. Jadi kita langsung bergegas untuk jalan ke puncak Penanggungan supaya bisa melihat Sunrise.

Bodohnya lagi, kita semua kagak ada yang bawa senter. Malem-malem lewat batu-batuan, lewat semak-semak gak ada yang bawa senter. Kalian memang gila. Tapi Alhamdulillah ada lampu senter di HP Muklis, sama Pon, jadi kita sedikit tertolong. Udara malam malah nggak bikin kita capek kalau mendaki. Tapi sesekali kita juga istirahat. Waktu istirahat di bebatuan, Gue sempet lihat langit, yang penuh dengan bintang-bintang, dan Gue nemu 1 Bintang jatuh. Gue make a wish, tapi sebenernya Gue nggak mau. Tapi gak apa-apa toh juga mainan, haha.. Sayang kagak ada fotonya waktu malem, ada sih tapi kameranya yang kurang mendukung buat foto lampu2 yang ada dirumah penduduk, hiks..




















Subhanallah,,, keren itu aja.. Itu juga pas agustusan, jadi banyak yang bawa bendera merah putih..

Oke, sampai bertemu di mbolang berikutnya. Bye.. :) :*

2 comments:

Unknown said...

Mbag... Penitipan speda di dekat pos kah?

Mohon infonya 😇

Ika Yunita Utami said...

maaf baru balas komennya..
iya dekat pos. itu ada penitipan sepeda motor.. :)

Post a Comment